Ekonomi & Bisnis
Penjualan Mobil 2024 di Bawah Target, Wamenperin Bidik 1 Juta Unit Terjual Tahun Depan
TEMPO BISNIS
| Desember 10, 2024
21 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan, penjualan mobil sampai akhir tahun ini berada di kisaran 850 ribu unit. Capaian ini di bawah target awal yang ditetapkan sebesar 1,1 juta unit.
“Tahun ini industri otomotif berbeda dengan tahun kemarin,” kata Faisol Riza dalam Temu Bisnis Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif dengan Industri Besar di Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.
Kendati begitu, Faisol Riza mengatakan tahun depan, target penjualan akan dikembalikan menjadi 1 juta unit lebih. Dengan pemberian insentif bagi IKM komponen otomotif dan industri besar, ia berharap target ini akan dapat tercapai.
Faisol Riza menjelaskan, banyak situasi di pasar yang menyebabkan target penjualan industri otomotif terkoreksi. Persoalan tak hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga global. Rantai pasok dan situasi ekonomi global yang makin tak menentu, menurut dia, menjadi biang penyebab lesunya penjualan mobil.
“Tentu ini harus disikapi agak serius buat kita semua karena biasanya setiap tantangan itu adalah kesempatan. Kalau tantangannya besar berarti kesempatannya juga besar,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Penjualan mobil yang lesu sempat membuat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi targetnya pada tahun ini. Dari sebelumnya 1,1 juta unit, kini para pelaku usaha mengharapkan minimal angka penjualan mobil bisa mencapai 850 ribu unit. Jika tak ada intervensi dari pemerintah, Gaikindo memperkirakan tren penurunan angka penjualan bisa berlanjut pada tahun depan.
Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan angka penjualan mobil menurun akibat beragam faktor. Salah satunya kenaikan tingkat suku bunga pada kuartal III 2023 hingga peningkatan kredit macet yang berujung pada pengetatan pemberian kredit oleh lembaga keuangan. Padahal sekitar 80 persen pembelian mobil mengandalkan kredit. Selain itu, ada pemilihan umum yang membuat masyarakat menahan belanja. Faktor lain adalah pelemahan daya beli masyarakat.
Itu sebabnya, hingga Oktober lalu, realisasi penjualan hanya mencapai 710.406 unit. Angka ini lebih rendah dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu, yaitu 836.128 unit. "Mudah-mudahan di akhir tahun nanti bisa tercapai minimal 850 ribu," kata Kukuh kepada Tempo, Jumat, 22 November 2024.
Vindry Florentin berkontribusi dalam penulisan artikel ini
komentar
Jadi yg pertama suka