Ekonomi & Bisnis
Bos KAI Blak-blakan Wacana Merger dengan INKA
CNN EKONOMI
| 8 jam yang lalu
7 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo buka suara soal wacana Menteri BUMN Erick Thohir bakal menggabungkan atau merger KAI dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.
Didiek menjelaskan KAI kini tinggal menunggu arahan Erick Thohir soal rencana merger tersebut. Sebab, ia mengaku baru mengetahui rencana merger KAI dan INKA beberapa hari yang lalu.
"Kita tunggu arahan Pak Menteri BUMN aja. Karena kita baru dapat info dari Pak Menteri kemarin," katanya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (23/12) dikutip Detikfinance.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku belum tahu apakah rencana merger KAI dan INKA itu akan dieksekusi pada tahun depan atau tidak. Namun, KAI menyatakan siap menjalankan arahan tersebut.
"Kalau arahan pemegang saham siap, kita siap," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan memerger INKA dan PT Industri Kereta Api (INKA) dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Merger dilakukan supaya ke depan kinerja mereka lebih bagus dan lincah. Erick mengatakan proses penggabungan kedua BUMN tersebut sudah dilakukan sejak 4 tahun terakhir.
"Kita lagi menggodok (penggabungan), kan masih ada timetable-nya," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (17/12) ini.
Erick menambahkan ketika proses merger di Kementerian BUMN sudah matang, pihaknya akan langsung ke Kemenkeu untuk meminta persetujuan mereka.
"Karena kan pengelola kami kepemilikan dari Menteri Keuangan,"katanya.
Erick mengatakan selain INKA dan PT KAI, merger juga akan dilakukan pada BUMN lain. Salah satunya, Pelni dan ASDP.
Dua BUMN tersebut rencananya akan digabung menjadi satu dengan Pelindo. Penggabungan dilakukan demi mendorong penurunan biaya logistik. Tak hanya itu, penggabungan juga dilakukan demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang.
"Itu untuk mendorong kembali bagaimana logistic cost bisa lebih turun, safety buat penumpang, kalau pelabuhannya bagus, management dari Pelni, kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus," katanya.
(pta/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka