Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Riset LPS: Indeks Menabung Konsumen Turun
TEMPO BISNIS   | Desember 25, 2024
5   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meluncurkan hasil riset terbaru mengenai Indeks Menabung Konsumen (IMK) dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada November 2024. Hasilnya, IMK parkir di posisi 77,0 atau turun 1,9 poin dari September di level 81,5.
“Banyak responden yang masih berpandangan bahwa saat ini maupun tiga bulan mendatang merupakan waktu yang tepat untuk menabung,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa, 24 Desember 2024. 
Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui Survei Konsumen Perekonomian (SKP) dengan melibatkan lebih dari 1.700 responden di berbagai wilayah di Indonesia. Metode dalam riset ini menggunakan stratified random sampling dan wawancara tatap muka.
Sementara itu, Indeks Intensitas Menabung (IIM) meningkat sebesar 0,6 poin dari bulan sebelumnya ke level 72,4 pada November 2024. Fenomena ini diklaim menunjukkan bahwa terdapat peningkatan jumlah responden yang menyatakan sering menabung, meskipun banyak pula responden yang menilai bahwa jumlah yang ditabung lebih kecil dari yang direncanakan.
Selain itu, riset ini juga menghasilkan IKK yang mengukur tingkat optimisme atau pesimisme rumah tangga terhadap kondisi ekonomi saat ini. Selain itu, IKK juga merekam dan pandangan mereka mengenai prospek ekonomi di masa yang akan datang.
“Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat menangkap gambaran nyata tentang persepsi dan perilaku konsumen dari berbagai lapisan masyarakat di berbagai wilayah. Pelaksanaan survei tersebut memperluas kapabilitas LPS dalam mendapatkan gambaran terkini mengenai persepsi konsumen atas kegiatan menabung dan kondisi ekonomi saat ini,” ujar Purbaya. 
Purbaya menjelaskan output utama SKP adalah Indeks Menabung Konsumen (IMK) yang mengukur kecenderungan serta kemampuan konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk ditabung. IMK ini akan memberikan gambaran tentang kemampuan dan kesehatan ekonomi rumah tangga, yang tercermin dari intensitas serta niat konsumen untuk menabung.
“Dengan IMK ini, kita akan lebih bisa memahami daya tahan ekonomi rumah tangga terhadap situasi ekonomi saat ini, termasuk dinamika simpanan perbankan ke depan,” kata dia. 
Kemudian, output SKP lainnya adalah IKK atau keputusan dan kemampuan menabung konsumen. IKK ini untuk merekam persepsi konsumen atas kondisi ekonomi dan pendapatan mereka. 
“Informasi ini penting untuk memahami arah perkembangan ekonomi ke depan, mengingat persepsi konsumen dapat mempengaruhi keputusannya melakukan konsumsi, menabung, dan investasi,” kata dia.
Menurut Purbaya, konsumen yang optimis terhadap prospek ekonomi, stabilitas pekerjaan, dan pendapatan rumah tangga di masa mendatang akan memperkuat konsumsi. Meski, memperkuat konsumsi ini untuk aneka barang yang bisa bertahan lama. 
“Hal ini selanjutnya berdampak positif bagi laju pertumbuhan ekonomi, karena konsumsi masyarakat merupakan kontributor terbesar perekonomian nasional,” kata dia.
komentar
Jadi yg pertama suka