Ekonomi & Bisnis
Lim Chai Hock Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes, Direktur Bayan Group dengan Kekayaan Rp 24 Triliun
TEMPO BISNIS
| Desember 25, 2024
3 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Lim Chai Hock masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia Desember 2024 versi Forbes. Lim merupakan salah satu tokoh utama di balik kesuksesan PT Bayan Resources Tbk, tercatat dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2024, dengan kekayaan mencapai sekitar US$ 1,5 miliar atau setara Rp 24 triliun.
Pria yang berusia 65 tahun ini berasal dari Malaysia dan saat ini bermukim di Balikpapan, Indonesia. Lim Chai Hock saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer sekaligus direktur di Bayan Resources, salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia yang didirikan oleh miliarder Low Tuck Kwong. Ia juga merupakan salah satu pendiri Bayan Group dan anggota dewan di beberapa anak perusahaan grup ini.
Pria yang berusia 65 tahun ini berasal dari Malaysia dan saat ini bermukim di Balikpapan, Indonesia. Lim Chai Hock saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer sekaligus direktur di Bayan Resources, salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia yang didirikan oleh miliarder Low Tuck Kwong. Ia juga merupakan salah satu pendiri Bayan Group dan anggota dewan di beberapa anak perusahaan grup ini.
Lim memiliki keahlian di bidang survei lahan. Sebelum bergabung dengan Bayan Group, ia berkarier sebagai manajer lapangan di PT Jaya Sumpiles Indonesia, perusahaan infrastruktur tambang batubara milik Low Tuck Kwong.
Bayan Group
Bayan Group dikenal sebagai salah satu inovator di industri tambang batubara Indonesia. Di bawah kepemimpinan Low Tuck Kwong dan para direktur seperti Lim Chai Hock, grup ini telah bertransformasi menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi dengan reputasi global. Lim sendiri memiliki 1,08 miliar saham Bayan Resources, atau sekitar 3,26 persen dari total saham, yang menjadi sumber utama kekayaannya.
Dilansir dari website resminya, Bayan Group telah memperluas operasi tambangnya melalui Proyek Tabang/Pakar, yang pada tahun 2018 memproduksi sekitar 22,7 juta ton batubara, meningkat dari 1,9 juta ton pada tahun 2014. Proyek ini direncanakan untuk mencapai produksi lebih dari 60 juta ton per tahun pada 2026. Untuk mendukung ekspansi ini, perusahaan juga membangun jalan pengangkutan batubara sepanjang 101 km yang terhubung dengan fasilitas pemuatan di Muara Pahu.
Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia, termasuk Balikpapan Coal Terminal dan Floating Transfer Barge (KFT). Teknologi canggih seperti sistem manajemen armada (Fleet Management System) dan radar stabilitas lereng geoteknik telah diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional.
Perusahaan ini juga merupakan pionir dalam metode blasting melalui lapisan batubara di tambang Wahana dan menggunakan truk pengangkutan terbesar di Indonesia dengan kapasitas hingga 250 ton.
Selain Lim Chai Hock, dua direktur lainnya di Bayan Resources, yaitu Jenny Quantero dan Low Yi Ngo, juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Selain Lim Chai Hock, dua direktur lainnya di Bayan Resources, yaitu Jenny Quantero dan Low Yi Ngo, juga masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Kesuksesan Bayan Resources menjadikan para direksinya sebagai figur penting dalam industri batubara nasional. Kapitalisasi pasar Bayan Resources saat ini mencapai Rp665,83 triliun, dengan harga saham BYAN di Bursa Efek Indonesia ditutup pada level Rp19.975 per lembar saham.
komentar
Jadi yg pertama suka