Ekonomi & Bisnis
BRI Sambut Positif Status Bank Emas Pegadaian, Perkuat Sinergi UMi
CNN EKONOMI
| 15 jam yang lalu
2 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menyambut baik langkah PT Pegadaian yang baru saja memperoleh izin usaha bullion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin yang tertuang dalam surat Persetujuan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion nomor S-325/PL.02/2024 ini membuka peluang perseroan untuk memperluas layanan berbasis emas.
Dengan status barunya, Pegadaian kini dapat menawarkan beragam layanan bullion, mencakup Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, hingga Perdagangan Emas. Langkah ini merupakan pencapaian signifikan yang tidak hanya memperkuat peran perusahaan dalam ekosistem Ultra Mikro (UMi) tetapi juga menjadi tonggak penting dalam akselerasi inklusi keuangan di Indonesia.
Senior Executive Vice President (SEVP) Ultra Mikro BRI, M Candra Utama, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan visi besar Holding UMi untuk memperkuat ekosistem keuangan inklusif di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami yakin, dengan sinergi yang semakin solid, Pegadaian dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan akses terhadap layanan keuangan berbasis aset emas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1).
Sebagai induk holding, BRI terus berkomitmen mendukung Pegadaian dalam mewujudkan misi ini. Sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui berbagai layanan yang inovatif, terjangkau, dan berkelanjutan.
Sejak resmi berdiri pada 13 September 2021, Holding UMi telah menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan akses layanan keuangan bagi pelaku UMKM, utamanya segmen ultra mikro.
Melalui sinergi yang kuat antara BRI, Pegadaian, dan PNM, ekosistem Ultra Mikro telah melayani lebih dari 176 juta nasabah simpanan dan 36,1 juta nasabah pinjaman/debitur dengan total penyaluran pembiayaan yang mencapai lebih dari Rp622,3 triliun hingga akhir September 2024.
Di samping fokus pada pembiayaan, Holding UMi juga berkomitmen untuk memberdayakan dan mengedukasi nasabah melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan usaha. Program seperti Literasi Keuangan melalui Link UMKM, BRI Menanam dan Program Menabung Kelompok Mekaar memberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen keuangan, dan pemasaran digital bagi pelaku usaha ultra mikro.
Hingga saat ini, jutaan pelaku usaha mikro dan ultra mikro telah merasakan manfaat dari program-program pemberdayaan ini, yang berkontribusi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan ekonomi Masyarakat.
Di sisi lain, pada kesempatan terpisah Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyambut baik peraturan OJK tersebut, mengingat dua tahun terakhir ini pihaknya menanti restu untuk dapat melaksanakan usaha ekosistem emas tersebut. Terlebih, pencapian ini membuat Pegadaian menjadi perusahaan pertama yang berhasil mengantongi izin usaha Bulion di Indonesia.
"Sudah 123 tahun Pegadaian hadir di tengah masyarakat, dengan berbagai improvement dan penyediaan berbagai produk gadai maupun non gadai," imbuh dia.
Ia melanjutkan, sebagai core bisnis gadai masih didominasi oleh gadai emas, mencapai 90%. Hingga November, transaksi menghasilkan omset sebanyak Rp230 triliun, dengan barang jaminan emas mencapai 92 ton dan saldo Tabungan Emas mencapai 10,3 ton.
"Hal ini tentunya juga didukung oleh Anak Usaha kami, Galeri 24. Inshaallah kami optimis untuk menjalankan kegiatan usaha bulion," pungkas Damar.
Dengan penguatan peran Pegadaian sebagai penyedia layanan keuangan berbasis emas, BRI yakin Holding UMi mampu menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Ke depan, diharapkan kolaborasi antara anggota holding ini akan terus menjadi motor penggerak inklusi keuangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
(rir/rir)
komentar
Jadi yg pertama suka