Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Jepang Beri Pinjaman Rp8,5 T untuk Pembangunan Pelabuhan Patimban
CNN EKONOMI   | 7 jam yang lalu
5   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Indonesia mendapat dana pinjaman sebesar 83,4 miliar yen atau sekitar Rp8,5 triliun (kurs Rp103,36) dari Jepang untuk pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Dikutip dari website Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, pada Jumat (10/1), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia, Yasushi Masaki dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, telah menandatangani dan bertukar nota mengenai pinjaman yen dengan jumlah total hingga 90,456 miliar yen (sekitar Rp9,3 triliun).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penandatanganan ini dilakukan sebelum pertemuan puncak antara Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba dan Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (11/1).
Dari total pinjaman itu, sebanyak 83,408 miliar yen Jepang atau setara Rp8,5 triliun akan digunakan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 3.
"Proyek ini bertujuan untuk memperluas Pelabuhan Patimban, yang sebelumnya telah dibuka pada 2021 sebagai pusat ekspor mobil dengan menggunakan pinjaman yen Jepang. Setelah proyek ini selesai, diharapkan Pelabuhan Patimban akan memiliki kapasitas ekspor mobil sebanyak 600.000 unit, yang sekitar 1,5 kali lipat dari jumlah ekspor mobil Indonesia saat ini," dikutip dari website Kedutaan Besar Jepang.
Pembangunan nantinya mencakup terminal kontainer, terminal mobil, dan fasilitas lainnya, guna memperkuat fungsi logistik di kawasan Jakarta. Proyek itu diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lebih lanjut melalui peningkatan iklim investasi Indonesia.
"Selain itu, proyek ini juga akan lebih mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia sebagai mitra strategis komprehensif, serta mendukung terwujudnya Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka (FOIP) dan Outlook ASEAN untuk Indo-Pasifik (AOIP), yang berbagi banyak prinsip dasar dengan FOIP," dikutip dari website tersebut.
(yoa/fea)
komentar
Jadi yg pertama suka