Ekonomi & Bisnis
Nilai Aset Kripto Diprediksi Turun pada Perdagangan Pekan Depan
TEMPO BISNIS
| 10 jam yang lalu
2 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Berjangka Forexindo Ibrahim Assuaibi memprediksi aset kripto, termasuk Bitcoin, berpotensi mengalami koreksi dalam perdagangan pekan depan. Menurut Ibrahim, koreksi itu dapat membawa harga Bitcoin ke level US$ 91.087, dengan potensi penguatan berada di kisaran US$ 96.274.
“Ada beberapa faktor yang memengaruhi aset kripto, terutama Bitcoin, untuk mengalami penurunan. Salah satunya adalah rilis data tenaga kerja di Amerika Serikat yang menunjukkan kenaikan di luar ekspektasi,” ujar Ibrahim dalam pernyataan resminya, Sabtu, 11 Januari 2025.
Ibrahim menjelaskan tingginya data tenaga kerja AS telah mendorong kenaikan yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun. Hal ini turut memperkuat indeks dolar, yang pada gilirannya memberikan tekanan signifikan pada pasar aset kripto. “Fokus pasar saat ini tertuju pada data penggajian sektor pertanian yang akan berdampak pada ekspektasi suku bunga. Jika tren ini berlanjut, potensi penurunan suku bunga pada tahun 2025 akan menjadi perhatian utama,” kata dia.
Selain data ekonomi, gejolak politik AS turut jadi sorotan. Ibrahim menyoroti potensi konflik antara pemerintahan Amerika mendatang di bawah Donald Trump dengan Federal Reserve (The Fed). Trump bakal dilantik kembali sebagai presiden pada 20 Januari 2025.
Menurut Ibrahim, Trump yang mendukung penggunaan mata uang kripto dalam kampanye politiknya, kemungkinan akan menghadapi perlawanan dari The Fed yang selama ini menolak kripto sebagai alat pembayaran dan instrumen investasi. “Banyak pengaduan terkait aset kripto di AS, dengan jumlah keluhan nasabah melebihi 60 ribu kasus. Ini membuat The Fed semakin berhati-hati dalam menyikapi kripto,” kata Ibrahim.
Lebih lanjut, kasus hukum yang melibatkan Trump sebagai terdakwa dalam sejumlah perkara juga menambah ketidakpastian di pasar. “Para investor kripto besar mungkin akan mengambil langkah profit taking, karena informasi negatif terkait Trump memberikan tekanan tambahan pada sentimen pasar,” tuturnya.
Ibrahim memperingatkan, setelah pelantikan Trump, fluktuasi di pasar kripto akan semakin tajam. Hal ini dipicu oleh perbedaan pandangan antara pemerintah AS dan The Fed mengenai regulasi kripto.
“Kemungkinan besar, perbedaan pandangan ini akan memuncak dan menciptakan tekanan baru pada pasar aset kripto,” kata Ibrahim. Dengan kombinasi faktor ekonomi dan politik ini, para pelaku pasar diimbau untuk terus mencermati perkembangan terbaru sebelum mengambil keputusan investasi di sektor kripto.
komentar
Jadi yg pertama suka