Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat hingga pejabat untuk tidak mudah mengkritik kebijakan pemerintah, apalagi yang baru dijalankan, seperti Makan Bergizi Gratis.

Namun, Luhut tidak menyebutkan secara spesifik siapa pejabat yang mengkritik program MBG tersebut.

"Jadi pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi itu, kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat kritik, tunggu, lihat dulu. Kita ini kadang-kadang sok tahu, padahal waktu dia pejabat, dia juga maling juga. Jadi, kita tunggu saja lihat," ujar Luhut dalam acara IDN, Rabu (15/1).

Luhut menyebutkan meski banyak yang mengkritik program andalan Prabowo tersebut, tetapi tak sedikit pula yang merasa terbantu. Sebab, tidak semua masyarakat mampu untuk menyediakan makan bergizi.

"Nah, sekarang sudah mulai kelihatan. Anda lihat muka anak-anak yang makan itu, mereka mungkin banyak yang jarang makan ayam, jarang makan telur, sekarang makan," jelasnya.

Selain itu, MBG juga ditargetkan membantu pertumbuhan ekonomi di daerah. Tujuannya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Itu akan terjadi perputaran ekonomi nanti di desa itu, harus beli ayam, beli telur, dan sebagainya," imbuhnya.

Menurut Luhut, selama ini dana berputar di desa hanya sekitar Rp1,1 miliar per desa dalam setahun. Namun, dengan MBG, akan meningkat 8 kali lipat menjadi Rp8 miliar sampai Rp9 miliar per tahun.

"Ini angka yang besar. Jadi berputar di satu desa. Itu akan membuat, tadi saya singgung, pemerataan, mengurangi stunting, mengurangi kemiskinan," pungkasnya.