Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Data Masyarakat yang Berhak 'Minum' Pertalite Sampai Kini Belum Valid
CNN EKONOMI   | 19 jam yang lalu
2   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan sampai saat ini data masyarakat yang berhak membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, seperti pertalite belum valid.
Hal tersebut, kata Bahlil menjadi penyebab pemerintah belum bisa mengumumkan perubahan skema penyaluran BBM subsidi terbaru. Pihaknya pun masih terus berkoordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memvalidkan data tersebut.
Data BPS yang digunakan adalah masyarakat yang masuk dalam kategori miskin dan karena itu berhak menerima BBM subsidi ataupun BLT untuk menggantikannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BPS sudah memberikan ke saya, tapi lagi kita memperbaiki lagi data-datanya. Kita itu kan, data kita ini kan belum solid," ujarnya ditemui di Kantornya, Kamis (16/1).
Menurutnya, sampai saat ini masih banyak data masyarakat yang tumpah tindih sehingga akan kembali dilakukan survei. Apabila nanti datanya sudah pasti, maka akan segera diumumkan BLT yang akan menggantikan BBM subsidi.
"Data yang berhak menerima bantuan ataupun pengalihan daripada subsidi ini kan masih tumpang tindih. Saya tidak ingin, karena tujuan subsidi itu kan diberikan kepada yang berhak menerimanya. Jangan sampai tujuan kita itu tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan," jelasnya.
Sebelumnya, Bahlil memastikan ada skema baru yang akan diberikan pemerintah untuk menggantikan penyaluran BBM subsidi yakni lewat bantuan langsung tunai (BLT).
"Nanti kalau sudah final semua kita umumkan, termasuk skema dan lain-lainnya. Tapi yang pernah saya ngomong itu tidak akan bergeser jauh-jauh dari situ," katanya di kantor BPH Migas, Jakarta, Selasa (7/1).
Bahlil mengatakan progres penyusunan skema BBM subsidi baru telah mencapai 98 persen. Karena itu, skema BBM subsidi akan segera diumumkan.
"Kita akan umumkan nanti di tahun ini. Doakan saja kalau datanya sudah selesai. Karena datanya jangan sampai tumpang tindih. Ya (progresnya) 98 persen lah," katanya.
(ldy/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka