Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Industri Teriak, Menperin Berharap Kebijakan Gas Murah Segera Berlaku
CNN EKONOMI   | 18 jam yang lalu
4   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akui terima banyak keluhan dari industri karena harga gas murah melalui kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) belum berlaku.
Oleh sebab itu, Agus berharap HGBT bisa segera diimplementasikan sehingga industri membeli gas dengan harga murah yakni sebesar US$6 per MMBTU.
"Ya saya kira harus segera berlaku ya, karena kan pabrik kan harus tetap berjalan. Jadi gas yang dibutuhkan itu kan tetap harus ada, harus tersedia," ujar Agus ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agus, gas menjadi bahan baku utama bagi industri, sehingga kepastian harga menjadi sangat penting untuk menjalankan usahanya.
"Pokoknya gas itu merupakan komponen dan variabel terpenting dalam proses produksi dan bahan baku," kata dia.
Selain kebijakan yang cepat berlaku, ia juga berharap Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai distributor bisa memenuhi komitmen kepada industri sesuai dengan kontrak. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan stok.
"Ya, yang penting bagi industri itu kan adanya suplai gas yang terjamin dengan harga yang juga terjamin. Jadi, harga tidak boleh berfluktuatif. Apa yang sudah menjadi kontrak antara industri dan PGN harus dihargai oleh PGN," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan masih membahas kebijakan HGBT dengan pihak terkait. Namun, ia memastikan 7 industri yang selama ini menerima manfaatnya akan tetap dapat jatah.
"Sekarang kalau dari tujuh itu rasanya hampir bisa dapat dipastikan, hampir dapat bisa dipastikan untuk dilanjutkan," ujarnya ditemui di Kantornya, Kamis (16/1).
Namun, karena ada usulan tambahan industri yang menerima manfaat gas murah, maka masih terus dibahas. Sebab, ia ingin semua industri yang menerima kebijakan HGBT harus memberikan dampak ke perekonomian.
"Jadi jangan sampai semua gas kita kasih ke HGBT, negara nggak dapat pendapatan. Jadi kita hitung betul, dia harus kita kasih, tapi dia harus industri menciptakan lapangan pekerjaan. Terus gas itu menjadi bahan baku, terus dia harus mengkonversi ke PPN atau PPh. Ini yang kita lagi hitung, ya," pungkas Bahlil.
(ldy/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka