Ekonomi & Bisnis
Klaster Usaha BRI Sukses Bantu Petani Merauke Tingkatkan Produktivitas
CNN EKONOMI
| 11 jam yang lalu
5 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Nama Isano Mbias mungkin belum akrab di telinga banyak orang. Namun, desa kecil yang berada di kawasan Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan ini menyimpan potensi besar, khususnya di sektor pertanian.
Wilayahnya yang asri dengan lahan subur menjadi tumpuan mata pencaharian sebagian besar warganya sebagai petani. Salah satu cerita sukses dari desa ini berasal dari Klaster Usaha Barokah Sayur, sebuah kelompok usaha yang lahir dari program pemberdayaan KlasterkuHidupku yang digagas oleh BRI.
Ketua Klaster Usaha Barokah Sayur, Fidayat Rahman bercerita kelompok usaha ini terbentuk pada 2023 berkat pendampingan dari seorang Mantri BRI bernama Agustina Etiwory atau yang akrab disapa Ina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari beliau juga, saya diarahkan untuk membuat kelompok KlasterkuHidupku ini. Akhirnya saya mencari anggota yaitu saya sendiri dan 9 anggota lainnya dengan bimbingannya Mbak Ina juga. Jadi klaster ini pertama kali dibentuk pada 2023," ungkap Fidayat.
Fidayat menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat Isano Mbias mayoritas di sektor cocok tanam, mulai dari petani padi hingga petani sayur. Dia bercerita setiap anggotanya punya lahan masing-masing.
"Tapi ada kalanya kami berkumpul untuk sharing demi kemajuan kelompok. Biasanya yang dibahas adalah bagaimana ke depannya supaya pertaniannya lebih baik lagi," lanjutnya.
Para anggota Klaster Usaha Barokah Sayur merupakan petani sayur yang menggunakan sistem pertanian hortikultura. Mereka menanam dan memproduksi beragam sayuran yang dikonsumsi sehari-hari seperti cabai, tomat, kubis, sawi, hingga daun bawang.
Hasil panen dipasarkan melalui para pengepul. Namun mereka menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya fluktuasi harga pasar yang mempengaruhi omzet mereka.
Dampak Positif Program KlasterkuHidupku BRI
Sejak bergabung dalam program KlasterkuHidupku, Fidayat dan anggota klaster lainnya merasakan banyak perubahan positif. BRI memberikan berbagai bantuan, termasuk pembiayaan yang menjadi tambahan pendanaan atau modal untuk masing-masing anggota dalam mengembangkan usahanya.
"Kelompok kami juga mendapatkan bantuan dari BRI seperti mesin cultivator, tangki semprot untuk spray dan alkon untuk pompa air lengkap dengan selangnya juga. Alat-alat ini sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas anggota kelompok," lanjutnya.
Selain bantuan berupa pinjaman dan bantuan peralatan usaha, klaster usaha ini juga mendapatkan pembinaan yang meningkatkan pengetahuan anggota. Salah satunya pelatihan dalam mengatasi hama yang menurut Fidayat menjadi salah satu tantangan terbesar para petani di Isano Mbias.
"Hama jadi salah satu tantangannya. Saat cuaca panas kalau kita tanam daun bawang, hama akan lebih susah diatasi. Dengan adanya pelatihan dari BRI yang kita dapat, kita bisa menambah wawasan," jelasnya.
Sebagai ketua klaster, Fidayat mengaku sangat bersyukur dengan berbagai dukungan BRI dalam meningkatkan produktivitas para petani di wilayah tersebut. "Dengan adanya BRI, kami sangat terbantu," ungkap Fidayat.
Ia pun berharap agar kerja sama dengan BRI bisa terus berjalan berkesinambungan dan para petani pun semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan.
"Harapannya, ke depannya mudah-mudahan semakin dimudahkan jika membutuhkan bantuan modal, alat, dan bantuan lainnya. Semoga kerja samanya berjalan terus untuk membantu dan mengapresiasi petani yang lain," tutup Fidayat.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah.
Supari menambahkan bahwa program pemberdayaan klaster merupakan salah satu bentuk dukungan nyata komitmen BRI dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mendorong swasembada pangan.
Hingga akhir Desember 2024 tercatat BRI telah memiliki 38.574 klaster usaha yang tergabung dalam program KlasterkuHidupku, dan 47,61% diantaranya merupakan klaster pertanian.
"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI akan fokus pada pemberdayaan, berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepadapelaku UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi," kataSupari.
(ory/ory)
komentar
Jadi yg pertama suka