Tanah Air
Reaksi Mendikti Satryo saat Dicecar Soal Dugaan Semena-mena ke Staf
CNN INDONESIA
| 17 jam yang lalu
2 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Mendiktisaintek RI Satryo Soemantri Brodjonegoro bungkam dicecar awak media soal dugaan berperilaku kasar terhadap staf kementerian, memecat secara sepihak, hingga soal tunjangan kinerja dosen ASN.
Momen itu terjadi seusai Satryo menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1).
Satryo sama sekali tak merespons pertanyaan awak media yang mengejarnya soal dua isu tersebut.
Belakangan, pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, melakukan aksi di demo depan kantor kementerian tersebut, Senin (20/1).
Pegawai memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri yang diduga memberhentikan salah seorang pegawai secara sepihak dan mendadak.
Pranata Humas Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Neni Herlina bercerita apa yang dialaminya berawal dari pergantian meja kerja menteri. Menurutnya, Satryo tidak terima dengan meja kerja yang ada.
"Sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. Itu ruang sementara, sementara itu bekas ruang dirjen. Nah itu peralatannya itu bekas dirjen dulu. Sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata Neni.
Dosen ASN Kemendiktisaintek ramai-ramai protes lantaran tak pernah mendapatkan tukin sejak 2020. Protes ini diinisiasi oleh Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (ADAKSI).
Mereka telah menggelar aksi dengan mengirimkan karangan bunga ke Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta pada Senin (6/1) lalu.
Para dosen itu juga berencana kembali menggelar aksi besar-besaran menuntut tukin dosen ASN yang tak diberikan sejak 2020.
"Awal Februari kami akan adakan aksi besar-besaran di Jakarta," kata Anggun lewat pesan singkat, Rabu (15/1).
Sebelum aksi di Jakarta Februari nanti, ADAKSI juga akan menggelar demonstrasi di daerah-daerah di Indonesia pada akhir Januari. Ia menjelaskan kini ADAKSI telah berdiri dan tersebar luas di seluruh provinsi di Indonesia.
(mnf/rds)
komentar
Jadi yg pertama suka