Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
RI Butuh Rp17.820 T untuk Bangun Pembangkit Listrik Sampai 2060
CNN EKONOMI   | 15 jam yang lalu
6   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan Indonesia membutuhkan dana hingga US$1,1 triliun atau setara Rp17.820 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS) untuk membangun pembangkit listrik hingga 2060.
Menurut Yuliot, kebutuhan ini tertuang dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025-2060. RUKN itu isinya sudah menyesuaikan program Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada energi.
"Untuk merealisasikan misi besar RUKN dibutuhkan investasi sebesar US$1,1 triliun hingga 2060," ujar Yuliot di Komisi XII DPR RI, Kamis (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuliot menjelaskan nilai yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tersebut sekitar US$30 miliar atau setara Rp486 triliun per tahun.
Untuk memenuhi target tersebut, termasuk konversi energi fosil ke energi hijau, Yuliot mengatakan pemerintah membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk kontribusi swasta.
RUKN 2025-2060 akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) oleh PT PLN Persero dan pemegang wilayah usaha lainnya.
Yuliot menjelaskan RUKN disusun dengan mempertimbangkan kapasitas infrastruktur existing, pembangkit dan transmisi serta rencana proyek di setiap daerah sebagai baseline.
Kemudian, dipertimbangkan juga melalui perhitungan kebutuhan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, hilirisasi, sentra kelautan, perikanan, dan destinasi pariwisata prioritas.
Selanjutnya, kebijakan RKUN juga mempertimbangkan langkah mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan atau EBT di setiap wilayah.
"Kami menyadari bahwa untuk mewujudkan mimpi besar bangsa ini diperlukan dukungan semua pihak dalam upaya bersama menuju transisi energi berkelanjutan dan pencapaian net zero emission," jelasnya.
Selain itu, hingga 2060, pemerintah juga menargetkan konsumsi listrik per kapita bisa mencapai 5.038 KwH sesuai dengan target dari Kebijakan Energi Nasional (KEN).
"Pada 2060 (kita targetkan) sebesar 5.038 kWh masih dalam rentang skenario KEN," pungkasnya.
(ldy/agt)
komentar
Jadi yg pertama suka