Ekonomi & Bisnis
Harga Cabai Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram, Pengusaha: Petani Tak Panen karena Hujan
TEMPO BISNIS
| Januari 28, 2025
7 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Harga cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah di sejumlah daerah kini masih melonjak di pasaran. Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengungkapkan, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh faktor cuaca. “Kalau hujan itu biasanya petani enggak petik. Kalau dia enggak petik, itu berarti ada kekosongan pasar. Itu yang bisa menyebabkan harganya naik,” ujar Hamid kepada Tempo, Selasa, 28 Januari 2025.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Selasa, harga rata-rata nasional cabai merah keriting menyentuh Rp 58.295 per kilogram. Wilayah dengan harga cabai merah keriting tertinggi ada di Kepulauan Riau, yakni sebesar Rp 86.759 per kilogram.
Tak jauh berbeda, harga rata-rata nasional cabai merah besar Rp 57.358 per kilogram. Harga tertinggi di Papua Tengah, yakni Rp 80.000 per kilogram. Sedangkan harga rata-rata nasional cabai rawit merah sebesar Rp 68.130 per kilogram. Harga tertinggi juga di Kepulauan Riau, yakni Rp 99.889 per kilogram.
Di Jakarta, harga cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah masih di atas harga acuan, yakni masing-masing Rp 69.118, Rp 69.688 dan Rp 80.294 per kilogram. Kenaikan paling tinggi terjadi untuk cabai rawit merah. Sedangkan cabai merah besar dan cabai keriting, Hamid menilai masih cenderung stabil, yakni di kisaran Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Di sejumlah daerah, ia mengatakan harganya di kisaran Rp 43 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram.
Tapi Hamid mengakui jarak harga antara level produsen dan konsumen cukup lebar. Cabai rawit merah yang dipasok produsen seharga Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu, harus ditebus konsumen di harga Rp 80 ribu per kilogram. Hamid mengatakan, pautan harga ini disebabkan kondisi cabai yang rusak dan cepat busuk. “Kalau dipanen saat musim hujan, itu tingkat kerusakannya agak tinggi,” tuturnya.
Kendati begitu, Hamid mengatakan harga saat ini sudah bagus bagi produsen ataupun konsumen. Ia berujar, harga saat ini masih fluktuatif. Begitu suplai berkurang karena hujan, harga akan cenderung naik.
Bulan depan, Hamid mengatakan, harga cabai belum akan jauh berubah. Ia memprediksi, harga cabai masih akan di atas normal. Yang ia maksud dengan harga normal yakni di kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu. Saat ini, Hamid mengkhawatirkan kondisi pada April dan Mei. Saat itu, ia memproyeksikan hasil panen akan cenderung rendah. Apalagi jika musim tak mendukung. “Ya mudah-mudahan harganya normal,” ujarnya.
komentar
Jadi yg pertama suka