Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Meski Dibayang-bayangi PHK Massal, Adidas Sukses Mencetak Penjualan Mengesankan di Akhir Tahun
TEMPO BISNIS   | Januari 28, 2025
6   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Adidas salah satu perusahaan olahraga ternama dunia, berhasil mencatatkan hasil yang mengesankan di kuartal keempat 2024. Perusahaan ini melaporkan hasil pendahuluan yang melampaui ekspektasi dengan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penjualan dan profitabilitas selama periode belanja liburan.
Hasil ini menandai puncak dari tahun pemulihan yang sukses bagi Adidas setelah menghadapi tantangan besar di tahun sebelumnya.
Meskipun perusahaan sepatu dan peralatan olahraga ternama asal Jerman, dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hingga 500 karyawan di kantor pusatnya yang berlokasi di Herzogenaurach, Bavaria. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 9 persen dari total 5.800 staf yang bekerja di lokasi tersebut.
Melansir dari reuters, sepanjang 2024, Adidas berfokus pada strategi untuk menghidupkan kembali tren sepatu retro multicolour yang menjadi ciri khas mereka. Model sepatu seperti Samba dan Gazelle yang ikonis dengan desain tiga garis khas, berhasil menarik perhatian konsumen di berbagai pasar.
Strategi ini tidak hanya berhasil memperkuat citra merek Adidas tetapi juga meningkatkan daya saingnya di pasar global. Selain itu, Adidas memanfaatkan momentum dari performa lemah pesaing utamanya, Nike untuk memperkuat posisinya.
Pada kuartal keempat, Adidas mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 19 persen secara tahunan dalam istilah netral mata uang. Margin kotor perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan, naik 5,2 poin persentase menjadi 49,8 persen.
Penjualan kuartalan tercatat sebesar 5,956 miliar euro ($6,2 miliar), jauh lebih tinggi dibandingkan 4,812 miliar euro pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja ini menunjukkan keberhasilan Adidas dalam mengoptimalkan periode belanja liburan yang menjadi salah satu momen terpenting dalam kalender ritel.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2024, pendapatan Adidas meningkat sebesar 12 persen dalam istilah netral mata uang, mencapai angka 23,683 miliar euro ($24,7 miliar). Profitabilitas perusahaan juga menunjukkan perbaikan signifikan dengan margin kotor meningkat 3,3 poin persentase menjadi 50,8 persen. Hasil ini menggarisbawahi upaya keras perusahaan dalam mengelola efisiensi operasional dan meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Keberhasilan tahun 2024 ini menjadi momen penting bagi Adidas setelah menghadapi tahun yang sulit pada 2023. Perusahaan mencatatkan kerugian tahunan pertama dalam lebih dari 30 tahun, yang sebagian besar disebabkan oleh keputusan untuk memutuskan hubungan dengan rapper Ye, yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West.
Pemutusan hubungan ini mengakhiri secara mendadak lini sepatu Yeezy yang sangat menguntungkan bagi perusahaan. Namun, keputusan tersebut diambil untuk melindungi integritas dan reputasi merek Adidas.
Dengan tantangan tersebut, Adidas mampu merancang ulang strategi bisnisnya untuk fokus pada produk-produk inti yang memiliki daya tarik luas di pasar global. Upaya ini terbukti berhasil membawa perusahaan kembali ke jalur pertumbuhan.
Salah satu indikator utama keberhasilan Adidas adalah peningkatan laba operasinya. Pada 2024, laba operasi perusahaan melonjak menjadi 1,337 miliar euro, dibandingkan hanya 268 juta euro pada tahun sebelumnya. Peningkatan signifikan ini mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengelola biaya, meningkatkan efisiensi, dan memanfaatkan tren pasar dengan produk yang relevan.
Keberhasilan pada 2024 memberikan dasar yang kuat bagi Adidas untuk melangkah ke tahun-tahun berikutnya dengan optimisme. Dengan fokus pada inovasi produk, strategi pemasaran yang kreatif, dan efisiensi operasional, Adidas berpotensi untuk terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemimpin pasar dalam industri olahraga global. Selain itu, adaptasi terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang, terutama di era digital, akan menjadi kunci keberlanjutan kesuksesan perusahaan.
Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
komentar
Jadi yg pertama suka