Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Kantor Adidas di Jerman Bakal PHK 500 Karyawan, Ini Tanggapan Asosiasi Persepatuan Indonesia
TEMPO BISNIS   | Januari 28, 2025
5   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) Eddy Widjanarko menanggapi soal rencana kantor pusat Adidas di Jerman yang akan memutus hubungan kerja (PHK) terhadap 500 karyawannya. Eddy menilai PHK itu mungkin saja dilakukan karena selama ini kantor pusat Adidas di Jerman memiliki surplus tenaga kerja. “Ya, mungkin karena selama ini dirasa mereka terlalu banyak karyawan di Jerman. Tapi kalau ordernya sendiri, Adidas malah sedang meningkat,” ucap Eddy saat dihubungi, Selasa, 28 Januari 2025.
Dia juga menerangkan keputusan kantor pusat Adidas di Jerman memutus kerja ratusan karyawannya tak akan berpangaruh terhadap operasional pabrik Adidas di Indonesia. “Tidak akan berpengaruh. Karena di Indonesia, kami production base. Jadi saya heran, kalau ada berita ini padahal setahu saya pre-order (PO) Adidas naik terus ordernya,” kata dia.
Sebelumnya, perusahaan sepatu dan peralatan olahraga Adidas, dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap hingga 500 karyawan di kantor pusatnya di Herzogenaurach, Bavaria, Jerman.
Adida mengambil langkah tersebut sebagai bagian dari upaya restrukturisasi menyederhanakan perusahaan di tengah tantangan pasar yang dinamis. Berdasarkan informasi yang dilansir dari Reuters, angka jumlah karyawan yang akan di-PHK itu sebelumnya diumumkan langsung oleh CEO Adidas Bjoern Gulden.
Namun, pihak Adidas enggan mengonfirmasi jumlah pasti tenaga kerja yang akan dilepas tersebut. "Struktur perusahaan kami terlalu kompleks di dunia yang terus berubah," ujar Juru Bicara Adidas, dikutip dari Reuters.com, Selasa, 28 Januari 2025.
Restrukturisasi ini sejalan dengan strategi Gulden yang telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir. Ia mendesentralisasi operasional perusahaan dengan mengalihkan sebagian besar tanggung jawab dari kantor pusat ke pasar-pasar lokal. Gulden menegaskan prioritas utama perusahaan adalah kembali ke jalur pertumbuhan sebelum menyelesaikan isu tenaga kerja. 
Langkah tersebut menyusul kabar positif dari laporan awal kinerja Adidas pada 2024. Perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 11 persen, dengan laba operasional mencapai 1,34 miliar euro, melampaui ekspektasi pasar. 
Sementara itu, pesaing terdekatnya, Puma, mengumumkan program penghematan biaya sehari setelah merilis laporan keuangan tahun 2024 yang mengecewakan. Laba bersih Puma tercatat lebih rendah dari proyeksi, menambah tekanan di sektor industri olahraga global. 
Strategi PHK Adidas ini menunjukkan betapa perusahaan olahraga kelas dunia tengah beradaptasi dengan dinamika pasar global sekaligus berupaya menjaga efisiensi operasional di tengah persaingan yang ketat.
komentar
Jadi yg pertama suka