Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Airlangga soal BRI Hapus Utang Macet 71 Ribu UMKM: Ini yang Terbanyak
CNN EKONOMI   | 14 jam yang lalu
3   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menghapus utang macet 71 ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Data ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mencatat BRI menjadi bank BUMN terbanyak yang menghapus kredit macet tersebut.
"Untuk keberpihakan kepada UMKM, sudah dilakukan hapus utang dan hapus tagih," ujar Airlangga dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Banten, Kamis (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan dari monitor, yang terbanyak hapus tagih adalah BRI. Kalau enggak salah Rp71 triliun (71 ribu UMKM) utang masyarakat sudah dihapus tagih oleh BRI," sambungnya.
Konteks ucapan Airlangga itu direvisi oleh penyelenggara acara. Apa yang dimaksud sang menko adalah 71 ribu pelaku UMKM.
Amanat menghapus kredit macet UMKM ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM.
Terpisah, Bos Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan apa yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto tak berdampak negatif bagi bank BUMN. Ia menegaskan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memadai.
OJK memang belum merinci sudah sampai mana progres penghapusan utang-utang tersebut. Wasit industri jasa keuangan itu cuma menekankan tindak lanjut dari PP Nomor 47 Tahun 2024 tersebut tengah dilaksanakan.
"Ini bisa menjadikan pengelolaan dari kredit di bank-bank (BUMN) tadi lebih bersih dari catatan utang-utang yang lama, bahkan ada yang sudah sangat lama. Tentu akan lebih baik kalau tidak terus menerus menjadi bagian dari catatan keuangan di bank-bank itu," ucapnya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I 2025 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (24/1).
"Sebaliknya, pada UMKM yang memperoleh fasilitas itu tentunya kita berharap bisa kembali menjadi bagian motor pertumbuhan perekonomian nasional," sambung Mahendra.
(skt/sfr)
komentar
Jadi yg pertama suka