Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Sri Mulyani Minta Lembaga Keuangan Terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis
TEMPO BISNIS   | 8 jam yang lalu
7   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati berharap lembaga keuangan seperti perbankan dapat turut andil menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, Kementerian Keuangan bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia telah berdiskusi supaya lembaga keuangan mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto
Menurut Sri Mulyani, dukungan dari lembaga keuangan dapat dilakukan melalui berbagai program pembiayaan atau pemberian kredit. “Apabila sebuah perusahaan telah mendapatkan purchasing order untuk makan bergizi gratis, dia seharusnya bisa mendapatkan kredit untuk bisa modal kerja maupun dari sisi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 31 Januari 2025.
Hal ini disampaikan Bendahara Negara itu usai memberi sinyal akan mengabulkan permintaan tambahan anggaran program andalan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 100 triliun. Dalam hitungannya, tambahan anggaran bakal menjadi daya ungkit agar usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air juga makin berkembang.
Program makan bergizi gratis, menurut dia, menjadi salah satu kesempatan yang bisa langsung dimanfaatkan pelaku UMKM. Program ini akan melibatkan berbagai sektor, mulai dari produksi bahan pangan, distribusi, hingga tenaga kerja di bidang kuliner dan logistik. Tak hanya itu, kebutuhan mempersiapkan makanan hingga pendistribusiannya, ujar Sri Mulyani, akan memberi ruang terbukanya lapangan pekerjaan. 
“Apabila program makan begizi gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp 71 triliun ditambahkan Rp 100 triliun, bukan naik ke Rp 100 triliun tapi jadi Rp 171 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat,” ucap Sri Mulyani. Eks Managing Director Bank Dunia ini berharap program tersebut bisa menimbulkan efek berganda atau multiplier effect bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. 
“Kami tentu akan terus mendukung dari mulai Badan Gizi Nasional maupun kementerian/lembaga lain untuk terus juga menyesuaikan programnya yang menjaga program ini berjalan dengan baik dan menciptakan pemerataan dan tata kelolanya yang kuat,” tutur Sri Mulyani lagi. 
Ia juga menyebutkan program MBG merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar. Penambahan anggaran itu dilatarbelakangi keinginan Kepala Negara mempercepat pemenuhan target penerima manfaat yang berjumlah 82,9 juta orang. Awalnya, target penerima manfaat itu dijadwalkan terpenuhi pada akhir tahun 2025, namun diminta oleh Prabowo untuk dipercepat menjadi September 2025.
komentar
Jadi yg pertama suka