Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Wika Beton Gandeng Fairatmos Analisis Karbon Lahan di Kaltim
CNN EKONOMI   | 13 jam yang lalu
4   0    0    0
Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNNIndonesia.com
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) menjalin kerja sama dengan Fairatmos, perusahaan teknologi lingkungan, melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta.
Melalui kerja sama ini, WIKA Beton akan memanfaatkan teknologi remote sensing dan machine learning Fairatmos. Tujuannya, untuk menganalisis potensi penyerapan karbon pada lahan seluas 26 hektare yang dimiliki di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.
Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton, Verly Widiantoro, dan Direktur PT Udara untuk Semua (Fairatmos), Natalia Rialucky Tampubolon, sepakat untuk mengembangkan kerangka kerja berbasis teknologi digital guna mengukur dan mengoptimalkan potensi penyerapan karbon secara akurat.
Dalam kesepakatan ini, WIKA Beton menyediakan data geospasial dan informasi teknis, serta memberikan akses bagi Fairatmos untuk melakukan pengecekan lahan konsesi.
Hasil analisis ini akan menjadi dasar dalam merancang strategi pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data yang diperoleh akan diproses menggunakan aplikasi berbasis teknologi digital AtmosCheck, yang mencakup analisis kelayakan area, estimasi potensi karbon, serta potensi pendapatan tahunan dengan metodologi yang direkomendasikan.
Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton, Verly Widiantoro, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Inisiatif ini adalah bagian dari inovasi WIKA Beton dalam industri hijau. Dengan kolaborasi ini, kami memastikan perusahaan berkontribusi aktif dalam upaya dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/1)
Direktur Fairatmos Natalia Rialucky Tampubolon juga menuturkan kerja sama ini akan menjadi model bagi sektor konstruksi dalam menerapkan dekarbonisasi berbasis sains dan teknologi.
"Dengan data yang akurat, kami dapat mengembangkan solusi yang lebih efektif untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target net zero emissions pada tahun 2050," kata Natalia.
(asa/asa)
komentar
Jadi yg pertama suka