Tanah Air
Polisi Sebut Rohmad Pembunuh Uswatun Khasanah Masuk Golongan Psikopat Narsistik, Tak Punya Rasa Iba
TRIBUNNEWS
| 6 jam yang lalu
4 0 0
0
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polisi mengungkapkan Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33), tersangka pembunuh dan mutilasi terhadap pacarnya, Uswatun khasanah (29) masuk kategori psikopat narsistik.
Antok minim rasa iba. Itu yang menyebabkan dia begitu kejam membunuh dan memutilasi Uswatun Hasanah lalu menyimpannya dalam koper merah dan dibuang di tiga kabupaten berbeda.
Hal tersebut disampaikan Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Farman seusai memperoleh penjelasan dari Psikolog Forensik yang melakukan tes psikologi terhadap tersangka Rohmad pada pekan lalu.
Dari hasil tes psikologi tersebut, tersangka Rohmad memiliki kecenderungan rasa iba yang minim.
Itulah mengapa, tersangka begitu nekat memotong-motong tubuh korban menjadi tiga bagian organ utama, sebelum dikemas dalam wadah khusus dan membuangnya di tempat berbeda.
"Kami lakukan tes psikologi terhadap pelaku. Didapati hasil tes oleh tim psikologi forensik, masuk dalam golongan psikopat narsistik. Secara keilmuan nanti kami hadirkan psikolognya menjelaskan soal ini," ujarnya saat ditemui awak media di Gedung Bidhumas Polda Jatim, Senin (3/2/2025).
Baca juga: Hasil Tes Psikologi Antok, Bunuh dan Mutilasi Uswatun Khasanah Tanpa Rasa Iba di Hotel Kediri
"Yang jelas, pada saat melakukan dia antisosial tidak punya perasaan iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan. Intinya kalau emosinya meledak-ledak dan kurang iba," lanjut dia.
Farman juga menjelaskan, kecenderungan psikologi tersangka Rohmad semacam itu, juga dapat tercermin pada temuan video CCTV yang menunjukkan pertemuan antara korban dan tersangka Rohmad di restoran.
CCTV tersebut merupakan rekaman saat keduanya sedang makan malam di sebuah restoran kawasan Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kediri, beberapa jam, sebelum tersangka membunuh korban di kamar hotel.
"Pelaku melakukan dengan tenang, tanpa keraguan, tanpa rasa iba," ujar mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu.
Baca juga: Beredar CCTV Kebersamaan Antok dan Uswatun Khasanah, Gandengan Tangan hingga Makan di Restoran
Selain itu, Farman juga menerangkan hasil analisis dokter forensik yang meneliti kondisi potongan tubuh korban.
Ternyata, bentuk potongan tubuh korban yang dibuat oleh tersangka cenderung berbentuk sayatan kecil.
Temuan fakta tersebut memiliki kecocokan dengan alat potong yang dipakai tersangka memutilasi korban, yakni pisau dapur sepanjang 20 cm.
komentar
Jadi yg pertama suka