Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Airlangga Cerita Negara Maju Minta RI Tanam Modal di Negara Mereka
CNN EKONOMI   | Februari 21, 2025
3   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa negara maju kerap kali meminta Indonesia untuk berinvestasi di wilayah mereka.
Hal ini berkaitan dengan kebijakan local content yang semakin menjadi perhatian global, termasuk dalam kebijakan Inflation Reduction Act di Amerika Serikat (AS).
Airlangga menjelaskan negara-negara seperti Filipina dan India telah meminta Indonesia untuk menanamkan modal di negara mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa negara sebetulnya meminta kita juga untuk investasi di negaranya masing-masing. Seperti Filipina minta begitu. India minta begitu. Semuanya konsepnya sebetulnya belajar dari Indonesia," ujarnya dalam acara Launching Trade Expo Indonesia ke-40 di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).
Menurut Airlangga, fenomena ini mencerminkan bagaimana kebijakan local content semakin menjadi syarat utama dalam perdagangan internasional.
Bahkan, negara-negara seperti AS juga menginginkan agar produksi barang dilakukan di wilayah mereka.
"Jadi sekarang beberapa negara yang kita treat-nya positif mereka minta. Termasuk Amerika minta diproduksinya di Amerika," tambahnya.
Di sisi lain, Airlangga menyoroti tantangan yang dihadapi para eksportir Indonesia dalam menembus pasar global. Ia menekankan pentingnya inovasi dan strategi pemasaran yang kuat untuk menghadapi hambatan dagang seperti anti-dumping dan non-trade barriers.
"Para eksportir kita untuk lebih inovatif dan kreatif. Tentu branding dan pemasaran yang strategis. Kita biasanya karena brandingnya kuat, pasarnya strategis, lawan kita kasih anti-dumping. Ini pengalaman kita di berbagai negara ASEAN," jelasnya.
Ia juga menyinggung bagaimana ketatnya regulasi di beberapa negara tujuan ekspor, yang bisa menghambat produk Indonesia. Salah satunya adalah standar ketat dalam ekspor otomotif.
"Kalau tidak seperti ekspor mobil kita. Dicek satu-satu. Jadi kalau ada satu misalnya yang ditemukan tidak memenuhi standar, dikembalikan semuanya," katanya.
(agt/del)
komentar
Jadi yg pertama suka