Media Jepang
Hasil Tangkapan Salmon di Jepang Capai Rekor Terendah Akiba Perubahan Iklim
JAPANESE STATION
| Februari 25, 2025
11 0 0
0
Berita Jepang | Japanesestation.com
Jepang sedang menghadapi penurunan yang signifikan dalam populasi ikan salmon, dengan laporan terbaru yang menunjukkan bahwa jumlah tangkapan telah mencapai relkor terendah dalam 30 tahun terakhir.
Berbagai sumber resmi melaporkan bahwa jumlah tangkapan ikan salmon di Prefektur Fukushima, salah satu daerah pemasok makanan laut terbesar di jepang, hanya 52.245 ekor hingga akhir Januari 2025, sangat kontras dengan 349.378 ekor yang tercatat pada tahun 2004.
Para ahli mengaitkan tren yang mengkhawatirkan ini dengan pergeseran ekosistem laut, yang berpotensi didorong oleh pemanasan global, yang mungkin mempengaruhi pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup salmon.
Salmon adalah salah satu makanan laut yang paling banyak dikonsumsi di Jepang dan gangguan berkepanjangan pada jumlah tangkapan dapat berdampak pada harga dan ketersediaan di seluruh Jepang.
Operator pembenihan di wilayah ini semakin khawatir bahwa hasil tangkapan salmon yang rendah secara terus-menerus pada akhirnya dapat menyebabkan spesies ini lenyap dari perairan setempat.
Shumpei Sato, kepala Departemen Ekologi Sumber Daya di Badan Penelitian dan Pengembangan Nasional, Badan Penelitian dan Pendidikan Perikanan, menyatakan bahwa pergeseran lingkungan laut yang disebabkan oleh pemanasan global dapat mempengaruhi pertumbuhan salmon.
Penurunan jumlah salmon merupakan tren nasional di Jepang, dengan meningkatnya suhu air laut yang kemungkinan besar akan mengurangi pasokan plankton, sumber makanan penting bagi salmon muda selama migrasi ke utara.
Penurunan ketersediaan makanan ini dapat berdampak pada kelangsungan hidup dan perkembangan mereka, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk kembali ke sungai tempat mereka dibesarkan.
Untuk membantu mempertahankan populasi, metode penetasan buatan digunakan, melepaskan salmon muda ke sungai-sungai di prefektur ini. Sebagai spesies air dingin, salmon ini bermigrasi ke utara melalui Laut Jepang, dan akhirnya mencapai Laut Okhotsk dan Laut Bering, di mana mereka tumbuh selama tiga hingga empat tahun sebelum kembali ke tempat kelahirannya untuk bertelur.
komentar
Jadi yg pertama suka