Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Setel ulang
 
Tidak ingat kata sandi?
Ekonomi & Bisnis
Kredit Perbankan Tembus Rp7.782 T per Januari 2025
CNN EKONOMI   | 20 jam yang lalu
9   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2025 mencapai 10,27 persen (year on year/ yoy) menjadi Rp7.782 triliun.
Namun secara bulanan (month to month/ mtm), kredit perbankan turun 0,57 persen.
"Kualitas kredit juga masih terjaga dengan rasio NPL (non performing loan) gross perbankan sebesar 2,18 persen dan NPL net 0,75 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat yang sama, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tercatat 5,51 persen (yoy), menjadi Rp 8.879 triliun dengan giro menjadi kontributor terbesar.
Sementara, likuiditas industri perbankan pada Januari 2025 katanya dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas jauh di atas level kebutuhan pengawasan.
Rasio alat likuid dan non-core deposit atau AL/NCD dan alat likuid dana DPK atau ALDPK masing-masing menjadi 114,86 persen.
"Pada Desember 2024 tercatat sebesar 112,8 persen dan 26,3 persen. Jadi seluruhnya masih di atas atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah tantangan tantangan perekonomian global dan dinamika ekonomi domestik.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi global relatif stagnan dengan tren penurunan inflasi di beberapa negara maju.
"Volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang," katanya.
Mahendra mengatakan upaya penyelesaian konflik Ukraina juga belum menemukan titik terang sekalipun telah dilakukan berbagai pertemuan tingkat internasional.
"Selain itu rencana penerapan tarif baru AD terhadap mitra dagang utamanya nampaknya semakin pasti akan diterapkan dan hal itu tentu akan meningkatkan ketidakpastian," ujarnya.
(sfr/fby)
komentar
Suka
Jadi yg pertama suka
Berita lainnya :
WIKA Buktikan Kapasitas sebagai Champion EPCC Contractor 20 jam yang lalu
Menaker Pastikan Karyawan Sritex Dapat THR-Pesangon Usai PHK Massal 20 jam yang lalu
BUMN Buka Lowongan untuk 2.000 Posisi, Cek Jadwal Pendaftarannya 20 jam yang lalu
Dedi Mulyadi Respons Dirut BJB Mundur 20 jam yang lalu
Airlangga Sebut RI Kekurangan Insinyur untuk Tangkal Bencana 20 jam yang lalu
Waskita Emoh Ambil Proyek Tol Lagi Usai Rugi Besar Kemarin, 10:45
Direktur Utama Bank BJB Mengundurkan Diri Kemarin, 10:15
Berkah Ramadan Alfamart, Belanja Hemat dan Bawa Pulang Hadiahnya Kemarin, 10:11
Menperin Klaim Penciptaan Lapangan Kerja RI Lebih Banyak dari PHK Kemarin, 09:55
TAIS 2025: Telkomcel Perkuat Inovasi dan Digitalisasi di Timor-Leste Kemarin, 09:55