Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
Alasan Penutupan Operasional BBN Airlines Indonesia
TEMPO BISNIS   | Kemarin, 15:01
3   0    0    0
TEMPO.CO, Jakarta - PT BBN Airlines Indonesia resmi menutup seluruh rute penerbangan terjadwalnya akibat rendahnya permintaan pasar dan strategi perusahaan yang beralih ke bisnis penyewaan pesawat. Keputusan ini berdampak pada beberapa rute utama yang sebelumnya dioperasikan oleh maskapai tersebut. Berikut adalah fakta-fakta di balik penghentian operasional penerbangan BBN Airlines Indonesia.
Penghentian Rute Jakarta-Surabaya

Rute Jakarta (CGK) - Surabaya (SUB) yang sebelumnya dioperasikan oleh BBN Airlines Indonesia resmi dihentikan pada 15 Januari 2025. Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), rute ini mengalami tingkat keterisian penumpang (load factor) yang sangat rendah. Sejak mulai beroperasi pada 27 September 2024 hingga 15 Januari 2025, rata-rata tingkat keterisian hanya mencapai 43 persen. Sementara itu, proyeksi untuk periode 16 Januari hingga 29 Maret 2025 menunjukkan angka yang lebih rendah, yakni hanya 5 persen.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Lukman F. Laisa, menjelaskan bahwa penutupan rute CGK-SUB dilakukan karena kurangnya permintaan dari penumpang serta adanya penyesuaian strategi jaringan operasional maskapai. Kondisi ini memaksa BBN Airlines untuk melakukan evaluasi dan akhirnya memutuskan untuk menghentikan layanan pada rute tersebut.
Tidak hanya rute Jakarta-Surabaya yang dihentikan, BBN Airlines Indonesia juga menutup rute Jakarta (CGK) - Balikpapan (BPN) akibat rendahnya tingkat okupansi penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa maskapai mengalami kesulitan dalam menarik minat pelanggan di berbagai destinasi yang mereka layani.
Selain itu, dua rute penerbangan terakhir yang sebelumnya masih beroperasi, yaitu Jakarta (CGK) - Denpasar (DPS) dan Jakarta (CGK) - Pontianak (PNK), juga dihentikan. Keputusan ini semakin diperkuat dengan hilangnya opsi penerbangan BBN Airlines dari berbagai platform e-commerce penjualan tiket pesawat, seperti Traveloka dan agen perjalanan daring lainnya.
Beralih ke Bisnis Penyewaan Pesawat (ACMI)
Setelah menghentikan seluruh layanan penerbangan berjadwal, BBN Airlines Indonesia kini mengalihkan fokus bisnisnya ke layanan penyewaan pesawat dengan skema ACMI (Aircraft, Crew, Maintenance, and Insurance). Langkah ini dipilih sebagai upaya untuk menyesuaikan strategi bisnis mereka dengan dinamika industri penerbangan.
Chairman BBN Airlines Indonesia, Martynas Grigas, menyatakan bahwa perubahan strategi ini bertujuan untuk membantu maskapai lain meningkatkan efisiensi operasional di tengah tingginya permintaan perjalanan udara domestik dan internasional. Layanan ACMI memungkinkan maskapai lain untuk menyewa pesawat beserta kru, pemeliharaan, dan asuransi tanpa harus mengelola aspek-aspek tersebut secara mandiri. Dengan demikian, maskapai dapat mengurangi beban biaya dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Martynas juga mengungkapkan bahwa Sriwijaya Air menjadi pelanggan pertama yang memanfaatkan layanan ACMI dari BBN Airlines Indonesia. Selain itu, perusahaan juga telah berhasil bekerja sama dengan beberapa maskapai di Asia Selatan, seperti SpiceJet, untuk membantu mengoperasikan rute domestik dan internasional sepanjang tahun 2024.
Keunggulan utama dari model bisnis ACMI yang ditawarkan BBN Airlines Indonesia adalah efisiensi dalam persiapan operasional. Dengan model ini, pesawat beserta kru dapat mulai beroperasi dalam waktu 2-4 minggu setelah kesepakatan dibuat.
Proses Pengembalian Dana untuk Tiket Penumpang yang Terdampak

Sebagai dampak dari penutupan rute-rute penerbangan, BBN Airlines Indonesia harus melakukan pengembalian dana kepada para penumpang yang telah membeli tiket pesawat untuk perjalanan yang batal. Pada 16 Januari 2025, maskapai ini melakukan audit internal yang mencatat bahwa sebanyak 306 tiket telah terjual untuk periode perjalanan 17 Januari hingga 28 Maret 2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 288 tiket telah selesai diproses refund, sementara 18 tiket lainnya masih dalam tahap pengembalian dana. 
Sukma Kanthi Nurani berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
komentar
Jadi yg pertama suka