Ekonomi & Bisnis
Mentan Blak-blakan Peran Danantara di Sektor Pertanian
CNN EKONOMI
| Kemarin, 21:45
10 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman blak-blakan soal peran Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia) dalam rencana investasi sektor pertanian di Tanah Air.
Menurutnya, berbagai komoditas seperti kelapa sawit, kelapa dalam, tebu, aren, dan singkong masuk dalam skema investasi yang telah dirancang.
Namun, ia juga mengakui ada kendala dalam implementasi karena pemerintah masih fokus pada swasembada beras dan jagung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amran menyebutkan investasi di sektor pertanian berpotensi mencapai ratusan triliun rupiah, dengan beberapa komoditas seperti singkong dan sawit menjadi prioritas utama.
Salah satu rencana yang disampaikan adalah investasi untuk singkong yang diproyeksikan mencapai Rp60 triliun. Sementara itu, untuk industri sawit, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp300 triliun, terutama untuk hilirisasi produk dalam negeri.
"Kemudian kelapa dalam, kita mau hilirisasi, yang sudah diperintahkan Bapak (Presiden Prabowo Subianto). Satu ini investasi, ini adalah (peran) Danantara. Sawit rencana Danantara, kelapa dalam (peran) Danantara," ujar Amran dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MOU) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (10/3).
Selain itu, Amran menyebut sektor peternakan juga mulai menarik minat investor asing. Salah satu perusahaan besar dari Vietnam disebut telah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut bahkan diklaim siap mengurangi ketergantungan impor hingga 50 persen.
Di sisi lain, Amran juga menekankan perlunya keterlibatan Kadin dalam proyek-proyek investasi ini. Ia berharap para pengusaha yang tergabung dalam organisasi itu dapat membentuk tim yang benar-benar solid agar peluang investasi tidak justru dikuasai oleh pihak asing.
"Kadin harus siap, betul-betul membentuk tim yang kuat, bukan MOU-MOU-an. Ini tim yang kuat," tegasnya.
Berdasarkan data yang dipaparkan Amran, sektor pertanian Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp803,78 triliun untuk mendukung ekspansi lahan, modernisasi produksi, serta peningkatan daya saing komoditas nasional.
Investasi ini diproyeksikan mampu menyerap hingga 6,2 juta tenaga kerja dengan potensi nilai tambah ekonomi sekitar Rp4.197 triliun.
Sejumlah komoditas utama yang menjadi fokus pengembangan meliputi kelapa sawit, tebu, kopi, kakao, mete, lada, singkong, serta peternakan terintegrasi.
Dari total kebutuhan investasi, kelapa sawit menjadi sektor dengan anggaran terbesar, mencapai Rp321,13 triliun, disusul oleh tebu sebesar Rp77,39 triliun, dan kopi sebesar Rp75,13 triliun.
Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan industri cold storage bawang putih, yang ditargetkan dibangun di Lampung, Makassar, dan Surabaya, guna mengurangi ketergantungan impor.
Investasi lainnya diarahkan untuk ekspansi lahan singkong seluas 300 ribu hektare (ha), dengan tambahan modal Rp4,23 triliun untuk mendukung industri tepung tapioka dan mocaf.
Sementara itu, sektor tebu akan difokuskan pada pengembangan industri gula putih dan bioetanol, yang menjadi bagian dari program energi terbarukan.
Selain tanaman pangan dan perkebunan, pemerintah juga mengalokasikan Rp4,01 triliun untuk peternakan terintegrasi, yang mencakup klaster peternakan di berbagai wilayah seperti Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
(sfr/del)
komentar
Jadi yg pertama suka