Ekonomi & Bisnis
Kenali Manfaat dan Risiko Utang Obligasi
TEMPO BISNIS
| 9 jam yang lalu
3 0 0
0
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam hal transaksi obligasi, penerbit obligasi bertanggung jawab untuk mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga pada waktu jatuh tempo yang telah ditentukan. Obligasi menjadi salah satu metode yang digunakan oleh pemerintah maupun perusahaan untuk memperoleh dana tambahan guna mendukung proyek atau operasional mereka.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai obligasi serta manfaatnya bagi berbagai pihak, berikut penjelasannya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obligasi merupakan salah satu bentuk investasi dalam bentuk surat utang yang diterbitkan oleh entitas tertentu, seperti pemerintah atau perusahaan, dengan tujuan menghimpun dana dari masyarakat atau investor. Pihak penerbit obligasi berkomitmen untuk membayar bunga atau kupon secara berkala serta melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan saham, investasi dalam obligasi cenderung lebih aman karena memiliki prioritas pembayaran yang lebih tinggi serta risiko yang lebih rendah jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
Terdapat berbagai jenis obligasi, antara lain obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi municipal, yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda sesuai dengan pihak yang menerbitkannya.
Obligasi tidak hanya menjadi elemen penting dalam sektor keuangan, tetapi juga memiliki enam manfaat utama yang dapat membantu menjaga kestabilan dan keamanan finansial. Simak penjelasannya berikut ini:
1. Sumber Pendanaan Jangka Panjang
Salah satu manfaat utama obligasi adalah sebagai sumber pendanaan jangka panjang bagi penerbitnya. Baik perusahaan swasta maupun pemerintah sering membutuhkan dana dalam jumlah besar untuk mendanai proyek-proyek strategis, seperti pembangunan infrastruktur, ekspansi bisnis, atau program pemerintah tertentu.
2. Diversifikasi Portofolio Investasi
Bagi investor, diversifikasi portofolio merupakan langkah penting dalam mengelola risiko. Obligasi berperan sebagai instrumen yang membantu mendiversifikasi investasi dengan menempatkan dana pada berbagai jenis aset, sehingga dapat meminimalkan potensi kerugian.
Salah satu keunggulan obligasi adalah memberikan penghasilan tetap melalui pembayaran bunga secara rutin. Pihak penerbit obligasi berkewajiban membayar bunga kepada investor sesuai dengan perjanjian dalam surat utang yang diterbitkan.
Karena alasan ini, obligasi menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin memperoleh arus kas tetap, terutama bagi pensiunan dan individu yang mengandalkan investasi sebagai sumber pendapatan pasif.
Karena alasan ini, obligasi menjadi pilihan menarik bagi investor yang ingin memperoleh arus kas tetap, terutama bagi pensiunan dan individu yang mengandalkan investasi sebagai sumber pendapatan pasif.
4. Perlindungan dari Fluktuasi Pasar
Investasi dalam obligasi cenderung lebih aman terhadap gejolak pasar karena memiliki prioritas pembayaran yang lebih tinggi dibandingkan instrumen lain. Selain itu, hak klaim atas aset perusahaan penerbit lebih terjamin.
Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, pemegang obligasi memiliki hak lebih dulu atas pengembalian dana dibandingkan pemegang saham. Obligasi juga memberikan perlindungan dari perubahan nilai aset yang ekstrem, terutama saat terjadi krisis ekonomi.
Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, pemegang obligasi memiliki hak lebih dulu atas pengembalian dana dibandingkan pemegang saham. Obligasi juga memberikan perlindungan dari perubahan nilai aset yang ekstrem, terutama saat terjadi krisis ekonomi.
5. Diversifikasi Risiko Kredit
Investor dapat mengelola berbagai tingkat risiko kredit berdasarkan jenis obligasi yang mereka pilih. Sebagai contoh, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah memiliki risiko kredit yang lebih rendah dibandingkan obligasi korporasi, karena pemerintah umumnya memiliki kapasitas pembayaran yang lebih kuat. Oleh karena itu, investor dapat menyesuaikan pilihan obligasi dengan profil risiko mereka, mulai dari yang paling aman hingga yang menawarkan potensi imbal hasil tinggi tetapi dengan risiko yang lebih besar.
6. Pengembalian Pokok Investasi
Selain menerima pembayaran bunga secara berkala, investor juga akan mendapatkan kembali pokok investasi sesuai dengan nilai nominal yang telah dijanjikan pada akhir masa obligasi.
Karena tingkat kepastian yang tinggi dalam pengembalian dana, obligasi menjadi pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang ingin merencanakan keuangan jangka panjang dengan lebih terprediksi.
Karena tingkat kepastian yang tinggi dalam pengembalian dana, obligasi menjadi pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang ingin merencanakan keuangan jangka panjang dengan lebih terprediksi.
Demikianlah pengertian obligasi serta enam manfaat utamanya, yang menjadikannya sebagai instrumen penting dalam dunia investasi dan keuangan.
Dapat menjadi sumber sengketa
Dikutip dari business-law.binus.ac.id, dalam beberapa kasus, utang obligasi menjadi sumber sengketa, terutama ketika penerbit gagal memenuhi kewajibannya, baik dalam pembayaran bunga maupun pelunasan pokok utang. Situasi ini dikenal sebagai gagal bayar atau default, yang dapat menyebabkan kerugian bagi investor dan berujung pada tuntutan hukum.
Di Indonesia, regulasi mewajibkan adanya wali amanat yang bertugas mewakili pemegang obligasi dalam menagih pembayaran dari penerbit yang lalai. Jika wali amanat tidak menjalankan tugasnya, mereka dapat dimintai pertanggungjawaban dan diwajibkan memberikan ganti rugi kepada investor yang dirugikan.
Dengan memahami mekanisme obligasi dan perlindungan hukum yang tersedia, investor dapat lebih berhati-hati dalam menghadapi risiko investasi ini.
Terminologi wanprestasi, yang lebih dikenal sebagai default, dapat disamakan dengan konsep wanprestasi yang diatur dalam Pasal 1238 KUH Perdata. Pasal tersebut menyatakan bahwa seorang debitur dianggap lalai apabila telah diberikan surat perintah atau akta sejenis yang menyatakan kelalaiannya, atau jika perjanjian yang disepakati menetapkan bahwa kelalaian terjadi secara otomatis setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan.
Pernyataan lalai merupakan langkah hukum yang memungkinkan kreditur untuk memberikan pemberitahuan, teguran, atau peringatan kepada debitur mengenai kewajiban yang harus dipenuhi. Jika batas waktu yang ditentukan telah terlewati tanpa pemenuhan kewajiban, maka debitur dianggap lalai.
Berdasarkan teori wanprestasi, suatu perusahaan dapat dikategorikan default jika tidak memenuhi kewajiban yang telah disepakati, melaksanakan kewajiban dengan tidak sesuai, terlambat dalam menjalankan kewajiban, atau melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan sesuai perjanjian.
Dalam konteks obligasi, jika suatu perusahaan penerbit obligasi mengalami gagal bayar, pemegang obligasi berhak mengajukan permintaan kepada Wali Amanat, yaitu pihak yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan investor agar mengadakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) guna mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.
komentar
Jadi yg pertama suka