Ekonomi & Bisnis
Bahlil Tegaskan Upaya Basmi Mafia Migas, Akui Banyak Tantangan
CNN EKONOMI
| 18 jam yang lalu
2 0 0
0
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmen membasmi para mafia minyak dan gas (migas). Dia mengaku menyadari, butuh keberanian melawan mereka yang mengacaukan kualitas bahan bakar minyak (BBM).
Bahlil menyatakan, dana subsidi harus benar-benar diterima masyarakat yang berhak. Hal ini yang disebut sedang diupayakan pemerintah, yakni agar subsidi BBM tepat sasaran.
"Setiap satu rupiah uang negara yang dikeluarkan untuk rakyat, kita wajib untuk menjaga, memastikan, mengawal agar dana itu sampai di tengah-tengah rakyat. Itu perintah Bapak Presiden Prabowo," kata Bahlil dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Jumat (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil kemudian menyinggung soal upayanya memperbaiki tata kelola distribusi Liquified Petroleum Gas atau LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram. Menurutnya, ada pihak-pihak yang tak menyukai penertiban harga LPG
"LPG ini sejak tahun 2007 pemerintah tidak pernah menaikkan harganya. Subsidi LPG yang dilakukan pemerintah per kilogram itu Rp36 ribu per tabung. Tapi apa yang terjadi? Sampai di rakyat ada yang Rp23 ribu, Rp25 ribu, bahkan Rp30 ribu," katanya.
"Orang nggak mau karena sudah nyaman. (Tapi) ini terus berjalan. Saya tidak akan pernah lelah memperbaiki ini," lanjut Bahlil.
Tahun ini, negara mengalokasikan anggaran besar untuk subsidi energi. Dari total total APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, Bahlil mengungkap sebesar 15 persen atau Rp420 triliun di antaranya dikelola Kementerian ESDM untuk subsidi LPG, BBM, hingga listrik.
Rinciannya, sebanyak Rp87 triliun untuk subsidi LPG per tahun, kemudian Rp150 triliun untuk BBM, solar dan bensin, lalu terakhir sebesar Rp187 triliun untuk subsidi listrik.
(rea/rir)
komentar
Jadi yg pertama suka