Cari Berita
Tips : hindari kata umum dan gunakan double-quote untuk kata kunci yang fix, contoh "sakura"
Maksimal 1 tahun yang lalu
Ekonomi & Bisnis
BI Sebut IHSG Ambrol karena Syok: Kita Harap Sifatnya Temporer
CNN EKONOMI   | 13 jam yang lalu
2   0    0    0
Jakarta, CNN Indonesia --
Bank Indonesia (BI) ikut berkomentar soal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ambrol pada Selasa (18/3).
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengakui pasar saham mengalami koreksi cukup besar sejak akhir 2024. Menurutnya, ini terjadi imbas pengaruh sentimen ekonomi, termasuk tarif impor tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Ini yang kita harapkan bahwa apa yang terjadi kemarin itu (IHSG jeblok) sifatnya temporary karena tentunya juga syok dengan kebijakan-kebijakan yang ada di global," katanya dalam Konferensi Pers di Gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Destry menjelaskan pasar saham Indonesia secara umum mengalami outflow Rp22 triliun dari Januari 2025-Maret 2025.
Di lain sisi, surat berharga negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) justru mencatatkan inflow Rp25 triliun secara year to date (ytd) karena pengaruh fundamental.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penurunan harga saham juga terjadi di Amerika Serikat dan regional Asia. Ia melihat ada pergeseran aset di Negeri Paman Sam yang beralih ke negara maju lainnya.
"Oleh karena itu, kami masih mempercayai instrumen-instrumen aset keuangan Indonesia, apakah SBN, saham, juga SRBI secara fundamental itu tetap menarik ... Rupiah secara fundamental mestinya juga harus menguat. Jadi, tekanan-tekanan rupiah yang sekarang terjadi lebih bersifat teknikal karena memang ketidakpastian perekonomian global, baik kebijakan tarif maupun ketidakpastian di pasar keuangan global," jelasnya.
"Pada saat seperti ini, langkah BI terus melakukan intervensi. Karena mestinya (rupiah) itu tidak hanya stabil, justru cenderung menguat karena fundamental kita baik," tegas Perry.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, inflasi dijaga rendah, serta defisit neraca pembayaran yang rendah. Di lain sisi, BI juga menjaga imbal hasil aset keuangan tetap menarik.
Bos BI itu kemudian berpesan kepada para investor agar tetap menanamkan modalnya di Indonesia.
"Jadi, pesan kami kepada para investor bahwa kita pastikan aset keuangan di Indonesia, khususnya SBN dan SRBI itu tetap akan menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Imbal hasilnya kami pastikan kompetitif dengan negara-negara emerging, apakah India maupun negara lain," jelas Perry.
"BI akan memastikan stabilitas nilai tukar rupiah sehingga kita bisa pastikan imbal hasilnya dari investor itu tetap menarik. Kita akan terus memperbanyak instrumen-instrumen bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, IHSG mendadak 'kebakaran' pada perdagangan kemarin. Indeks ambruk 420,97 poin atau minus 6,58 persen ke level 6.046.
Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan langsung membekukan perdagangan alias trading halt pada 11.19 WIB. Perdagangan IHSG baru dibuka kembali 30 menit kemudian di 11.49 WIB.
(skt/pta)
komentar
Jadi yg pertama suka